Friday, December 24, 2010

Solidaritas yang terus dirajut; Radio Komunitas Gerbong Revolusi 88,9 FM


Saya menuliskan ini sebagai sebuah penghargaan atas rajutan solidaritas dan persekawanan yang terjalin dengan indah dan melengkapi…
Sebuah pengalaman dan perjalanan hidup, dalam api semangat yang sama, melawan…

Gerbong Revolusi, Rumah Baca Masyarakat & Warung Kejujuran adalah sebuah rumah bersama di desa Garongan yang terletak di pesisir pantai Kabupaten Kulon Progo, Jawa Tengah. Rumah ini awalnya adalah milik salah seorang petani yang ‘dititipkan’nya pada warga untuk mendukung kegiatan warga.
Di depan rumah terapat sebuah meja ping-pong tempat warga biasa bersantai selepas bertani atau sekedar mengisi waktu kosongnya. Ketika memasuki rumah yang berukuran cukup besar ini kamu akan melihat poster-poster dari kardus yang dipotong berbentuk dengan tulisan seperti “Tolak Tambang Pasir Besi”, “Pertanian Lebih Menghidupi Daripada Tambang Pasir Besi”, “Lawan Modal Asing Perusak Alam”, “Tanah Adalah Hidup Kami” dan poster-poster bertemakan perlawanan lainnya. Di sudut kanan sebuah rak buku yang berisi tak seberapa, kebanyakan bertemakan lingkungan, sosial dan sastra. Dan kini di sebuah sudut ruangan terdapat meja sederhana dengan perangkat radio yang barus saja beroperasi berkapasitas siar sejauh 2 km.

Gerbong Revolusi pada awalnya merupakan inisiatif beberapa pemuda yang memiliki sebuah wadah kumpul dan pusat informasi, baik informasi umum seperti harga-harga komoditas pertanian, ‘gosip pasar’ hingga perkembangan perjuangan warga melawan usaha perampasan tanah mereka yang dilakukan oleh negara dan korporasi. Rumah ini menjadi tempat kumpul warga dalam melakukan berbagai aktifitas seperti bermain, rapat, diskusi, belajar dan lain sebagainya. Pada perjalannya rumah ini juga berfungsi sebagai pusat informasi bagi warga pesisir pantai Kulon Progo dan bagi ‘orang luar’ yang datang ke pesisir pantai Kulon Progo. Bisa dipastikan ketika kita datang kerumah ini, semua warga yang berada disana mengetahui segala informasi mengenai apa yang terjadi di tanah mereka.

Melihat gerakan warga yang tergabung dalam Paguyuban Petani Lahan Pantai Kulon Progo dalam membangun dan mengelola perlawanannya dengan mekanisme dan strategi yang sungguh-sungguh, tak heran perjuangan mereka membuahkan banyak hasil yang baik. Melihat bagaimana warga mengelola sendiri perjuangannya secara otonom, tidak melibatkan pihak luar selain warga sendiri, membangun rumah bersama Gerbong Revolusi sebagai pusat kegiatan dan informasi, mengelola jaringan solidaritas dan terakhir membangun radio komunitas sebagai saran sosialisasi informasi dan pendidikan, sungguhlah sebuah hal yang sangat menginspirasi.

Jaringan yang terbangunpun telah menghasilkan banyak solidaritas yang mutualis. Para petani tidak segan datang mengunjungi wilayah lain dan berbagi pengalaman dan semangat dengan para pejuang hidup lainnya seperti warga Pati, Jawa Tengah yang melawan pabrik semen PT. Semen Gresik, dengan nelayan Pantai Labuh, Sumatra Utara yang berjuang melawan perusahaan perikanan bermodal besar dan kapal moderen serta ancaman penggusuran tanah akibat rencana pembangunan Bandara Udara Internasional Polonia, dengan warga persil 4, Deli Serdang, Sumut yang berjuang melawan perampasan tanah oleh PT. Perkebunan Nasional. Mereka juga tak segan dan tak letih selalu mengulang kisah yang sama pada kawan-kawan yang ingin mengetahui dan bersolidaritas. Di rumah inipun banyak terjadi proses diskusi dan belajar bersama, kawan-kawan dari luar membagi informasi dan pengetahuan yang mereka ketahui terkait dengan permasalahan yang dihadapi warga, sungguh proses saling mengisi dan melengkapi yang terjadi begitu alami…

Banyak hal di dalam Rumah Baca Masyarakat Gerbong Revolusi inipun merupakan hasil dari solidaritas langsung yang telah dan terus dirajut bersama.

Kirim dukungan langsung kamu ke radio Gerbong Revolusi melalui nomor: 081904111929

http://www.petanimerdeka.tk/
=====================================================================================

Berikut adalah hasil wawancara dengan petani di pesisir pantai Kulon Progo tentang perjuangan warga serta Radio dan rumah baca masyarakat 'Gerbong Revolusi' pada awal November lalu.

Semoga menginspirasi dan terus merajut tali solidaritas perlawanan kawan!

Transkrip wawancara Gerbong Revolusi

T: Bisa cerita sedikit tentang situasi petani di pesisir KP dan sedikit latar blakang tentag situasi dsini?

J: Terimakasih. Latar belakang dari petani Kulon Progo bahwa awalnya pesisir Kulon Progo adalah sebuah tempat yang bisa dikatakan gersang dan tidak produktif. Tapi dengan kearifan lokal yang terjadi di Pesisr Kulon Progo lahan tersebut bisa digunakan untuk pertanian sehingga mampu mengangkat harkat hidup orang banyak di seluruh pesisir Kulon Progo dengan bertani macam-macam sayuran dan buah-buahan, seperti itu. Dan ini merupakan hasil karya masyarakat pesisir Kulon Progo sendiri tanpa ada campur tangan pemerintah. Seperti itulah latar belakangnya. Tetapi pada hari ini tiba-tiba saja ketika kita sudah menemukan sebuah kesejahteraan hidup, kehidupan kami diganggu oleh ulah pemerintah yang bekerjasama dengan korporasi untuk menggusur kami dan menjadikan tempat hidup kami, lahan hidup kami, lahan pertanian kami, akan dijadikan oleh mereka sebagai tambang pasir besi, tambang biji besi. Sehingga hari ini kita masyarakat secara otonom membentuk sebuah paguyuban yang bernama Paguyuban Petani Lahan Pantai Kulon Progo yang disingkat PPLP KP. Itu terbentuk dari masyarakat sendiri, dari elemen-elemen kelompok petani yang berkumpul dan membentuk sebuah paguyuban tersebut untuk melawan, dalam hal ini pemerintah yang akan menggusur kehidupan kami. Dan paguyuban petani itu berdiri atas nama dan atas dasar masyarakat pesisir Kulon Progo tanpa ada campur tangan dari pihak manapun, artinya kita tidak mau menerima yang namanya dewan, LSM, ormas, dan lainnya. Bahwa kami petani tetap bertani dan akan mempertahankan hidup kami sebagai petani dan akan terus menghidupi keluarga kami dengan bertani apapun yang terjadi. Ketika orang menggangu kehidupan kami maka akan kita lawan biarpun itu (dalam hal ini) pemerintah dan negara. Seperti itulah sedikit gambarannya, nanti kalau masih ada pertanyaan silahkan bertanya lagi.

T: Ok, kita lanjut ngobrol tentang Gerbong Revolusi, Rumah Baca Masyarakat. Dari mana munculnya ide untuk membuat tempat seperti ini dan apa tujuan dari project ini?

J: Oke, ini memang dulunya hanya apa ya, berawal dari hanya sekedar omong-omong dari pemuda-pemuda khususnya di Garongan …. 2, mereka itu dulunya nongkrong dimana-mana, nggak ada tempatnya, hanya yah seperti begitu sajalah dipinggir jalan, sambil ngapa-ngapain bikin ribut. Kemudian ada inisiatif kita beberapa orang bagaimana mencoba membuat semacam rumah umum, rumah semua orang, rumah pusat kegiatan yang sebetulnya itu adalah milik smua orang tapi yang menjalankan dari unsur pemuda. Sehingga muncul ide bagaimana kita mengumpulkan orang-orang, tapi itu hanya ide kecil-kecilan saja awalnya, kita mencoba untuk mengadakan buku dari bantuan kawan-kawan. Yang kedua idenya adalah membuat tempat main seperti meja pingpong, karambol, kartu-kartu gitu tapi itu hanya sekedar media agar orang-orang ngumpul dan tenyata usaha kita itu berhasil. Artinya bahwa pemuda disini bisa berkumpul, bisa saling bertukar pengalaman bahkan dari beberapa daerah datang kesini untuk bertukar pengalaman. Sampai hari ini kita tetap menjalankan rumah bersama ini. Dan disitu tertulis Gerbong Revolusi, Rumah Baca Masyarakat dan Warung Kejujuran, karena waktu pertama kali kita berdiri untuk menghimpun dana, kita itu mulainya kecil-kecilan, pemuda membuat warung yang disitu ada dijual beberapa makanan siap saji seperti kue-kue, minuman, dan lain-lain. Disitu pembelinya ambil sendiri, makan sendiri, hitung sendiri, melayani sendiri, kita hanya menyediakan tempat uang dan pada penutupan hari dihitung apakah kawan-kawan itu jujur apa nggak. Dan terbukti karena setiap malam penutupan sepertinya nggak pernah ada ‘geseh’, kalau bahasa Indonesianya ‘tercecer’, nggak ada itu, berarti pada dasarnya warga di pesisir ini sangat jujur sekali dan ini berlanjut terus untuk beberapa waktu. Tapi sekarang warung kejujuran malah ditinggalkan karena pemuda-pemudanya lebih banyak bergerak di bidang-bidang sosial dan lebih urgent di masyarakat. Itu latar belakang dari Gerbong Revolusi, dan sampai hari ini adalah sebuah keberuntungan juga bagi kami bahwa kawan-kawan dari luar daerah bahkan dari tingkatan global bisa mendukung disini misalnya dengan dibangunnya radio komunitas. Pemuda disini sekarang semakin senang dan semakin kompak untuk membicarakan tentang gerakan penolakan tambang dan penolakan ketidakadilan serta mendiskusikan tentang hak asasi khususnya di pesisir Kulon Progo ini.

T: Ok, rumah ini hebat sekali, mantap sekali dan juga besar. Mungkin kita bisa bicara sedikit teknis, bagaimana mendapatkan rumah sebesar ini? Bagaimana mendapatkan semua buku-buku dan peralatan lainnya yang ada disini?

J: Rumah ini adalah rumah warga yang kebetulan tidak ditempati dan yang punya rumah itu menawarkan sebagai rumah bersama. Ini sebenarnya bukan cuma satu rumah ini saja, karena kita kemarin ada semacam beberapa pilihan rumah juga, karena disini ada 5 rumah besar yang tidak ditempati dan itu semua rumah petani. Semua menawari pada gerakan pemuda disini untuk menempati rumah tersebut, tapi kita memilih untuk menempati rumah ini karena ini kayanya yang agak pantas. Yang lain juga besar dan pantas, tapi dalam hal ini pantas yg kita maksud karena kita mempertimbangkan juga tentang MCK, karena rumah yang lainnya belum ada MCK dan rumah ini kebetulan sudah ada, kita hanya nempatin saja. Kalau persoalan tentang isinya sudah cukup banyak, ya seperti yang tadi saya sudah bilang, ini solidaritas dari teman-teman diluar. Artinya mereka ingin membangun jaringan bersama kita, ingin belajar bersama, sehingga apa yang mereka punya didonasikan untuk rumah baca Gerbong Revolusi ini.

T: Selain tempat kumpul, tempat main, dan tempat nongkrong, kegiatan apa lagi yang sudah dilakukan di Gerbong Revolusi?

J: Sudah ada banyak sekali kegiatan yang kita lakukan disini. Misalnya ketika kita lagi jenuh kita akan mengadakan perlombaan-perlombaan dengan senang-senangnya kita. Kita juga memberikan pembelajaran pada anak-anak kecil bagaimana kita bersosialisasi, kita juga memberikan informasi kepada masyarakat. Disini juga sering mengadakan pemutaran film tentang perjuangan, film-film cerita rakyat agar masyarakat itu tau bahwa sebenarnya dunia ini luas. Banyak sekali kegiatan yang sudah kita lakukan seperti misalnya saat ini ada bencana Merapi, di Gerbong Revolusi membangun posko peduli Merapi dengan kegiatan seperti yang tadi sudah kita salurkan kesana (lokasi-lokasi pengungsi –Red.) bareng-bareng kerjasama dengan PPLP. Karena disini mau tidak mau Gerbong Revolusi juga merupakan salah satu gerakan pemuda yang tergabung dalam bagian PPLP. Masih banyak lagi kegiatan sosial yang masih dibutuhkan oleh masyarakat seperti misalnya kerja-kerja sosial, kerja-kerja bakti, apapunlah, misalnya juga ada masyarakat yang butuh bantuan apa, maka kita akan selalu memberi support dan bergabung dengan masyarakat, gitulah.

T: Bagaimana hubungannya dengan perjuangan anti tambang dsini? Apakah keadaan di tempat ini turut memperkuat solidaritas masyarakat, atau apa dampaknya? Atau bagaimana menggunakan strategi ini dalam rangka perjuangan?

J: Wah itu dampaknya besar sekali dan sepertinya komunitas PPLP itu sendiri sangat membutuhkan sekali gerakan seperti Gerbong Revolusi ini karena selain tempatnya bisa digunakan untuk acara apapun, PPLP juga gerakannya sangat nampak sekali. Kita juga sangat membutuhkan Gerbong Revolusi, artinya kita ini satu kesatuan, dan ini efeknya sangat baik sekali jadi misalnya ketika kawan-kawan dari luar daerah ingn tau mengenai PPLP, ingin tau perjuangan PPLP, ingin bersolidaritas dengan PPLP, ya pasti larinya ke Gerbong Revolusi. Karena disini menurut saya perannya sudah terbagi secara alami. Kepengurusan PPLP seakan-akan sudah terjadi dengan sendirinya, dengan masyarakat itu sudah klop sekali gitu. Gerbong Revolusi sangat dibutuhkan oleh PPLP, dan sebaliknya kita juga sangat membutuhkan PPLP, karena Gerbong Revolusi merupakan bagian perjuangan PPLP juga.

T: Jika perjuangan PPLP termasuk beberapa kampung di lahan pantai, kira-kira sepanjang 20 km ya, bagaimana dengan kampung lainnya? Bagaimana dengan warga disana? Apa mereka juga memanfaatkan Gerbong Revolusi atau tidak?

J: Ya, kadang-kadang masyarakat diluar juga ingin tau tentang bagaimana PPLP, apa yang dilakukan oleh PPLP. Kadang-kadang dimanfaatkan juga tapi biasanya sebatas untuk mendapatkan informasi, tapi pada fokusnya tetap Gerbong Revolusi untuk PPLP dan oleh PPLP. Jd intinya pusat informasi itu banyak tersedia di Gerbong Revolusi, bahkan sekretariat PPLP sendiri kadang-kadang malah tidak ada informasi, justru informasi perjuangan kita berada di Gerbong Revolusi. Informasi solidaritas kita juga masuknya ke Gerbong Revolusi karena memang ruang yang disediakan untuk kawan-kawan dari luar daerah memang di Gerbong Revolusi, tapi kalau untuk kepengurusan PPLP sendiri, untuk internalnya itu tetap di sekre tapi sekarang yang terjadi sekretariat ya sebatas tempat saja, tapi tetap ketika kita rembukan masalah perjuangan itu off the record, semua orang nggak boleh tau, yang boleh tau hanya warga PPLP.

T: Saya mau tanya tentang buku, karena saya pernah terlibat dalam proyek perpustakaan. Ada banyak buku yang sangat bagus dan saya sering kecewa karena orang tidak mau membaca, bagaimana dengan dsini? Apa orang disini sering pinjam buku atau lebih sebagai tempat sosial?

J: Sebetulnya buku itu penting, tapi disini yang namanya karakter masyarakat, karakter orang itu beda-beda. Disini sebetulnya ada yang sering pinjam buku atau membaca, tapi kayanya kalau dari yang saya liat itu disini lebih senangnya melihat yang secara visual, melihat secara langsung. Kalau presentase pembaca itu disini bisa dikatakan rendah tapi masih ada. Tapi untuk buku-buku masih kurang juga karena anak-anak disini itu senang melihat-lihat komik, lihat-lihat apa saja mereka senang.

T: Apa ada kegiatan pendidikan anak-anak atau kegiatan kreatif? atau belum ada?

J: Kalau untuk kegiatan kreatif anak-anak belum, tapi untuk pembelajaran tentang agama ada tapi jarang karena kalau pembelajaran tentang agama kita fokuskan di tempat-tempat ibadah.

T: Baru pasang radio komunitas disini, bagaimana kamu lihat ini? Setelah 1 minggu dipasang. Bagaimana bisa masuk project ini? Atau apa dampak positif dari radio komunitas?

J: Kita melihat ini positif sekali, baru sekitar 1 minggu siaran saja penggemar kita sudah banyak sekali. Ada request lagu, info pertanian, harga-harga komoditas pertanian, perjuangan dan lain-lain. Ternyata masyarakat sangat responsif sekali, masyarakat sangat senang sekali karena mereka bisa mengakses informasi langsung tanpa harus datang ke Gerbong Revolusi. Dan juga bagi kawan-kawan pemuda sepertinya sangat penting sekali untuk pembelajaran, mereka jadi harus belajar tentang jurnalistik, nipu-nipu orang ketika mencari info atau data. Dari sini kan mereka jadi belajar karena pemuda disini itu juga sangat mencintai pertanian sehingga mereka tidak akan meninggalkan pertanian. Karena sudah terbukti misalnya di Garongan ini sangat anti sekali dengan yang namanya organisasi, mereka lebih senang bertani, sehingga dengan adanya radio komunitas di Gerbong Revolusi ini pemuda semakin kompak dan semakin ramai dan kita bisa lebih banyak menginformasikan dan banyak memeberi tau bagaimana perjalanan perjuangan PPLP secara langsung melaui radio.

T: Tentang masa depan, apa masih ada ide-ide untuk mengembangkan ruang ini? Atau apa ada ide baru untuk kegiatan dsini? Project lanjutan?

J: Kalau kedepan itu kita tetap akan melakukan inovasi-inovasi yang pada dasarnya bertujuan untuk memperkuat perjuangan petani, dengan menghadirkan opini-opini yang bisa dipercaya, betul-betul dari sumber-sumber yang benar dan dari sebuah kenyataan yang terjadi di seputaran daerah kita. Kedepan kita tetap akan mempertahankan ini dan akan mengembangkan lebih jauh dan juga sangat mengharapkan solidaritas dari kawan-kawan dari manapun, apapun bentuknya selama itu tidak mengganggu perjuangan petani Kulon Progo. Dan akan kita bangun terus agar Gerbong Revolusi ini jadi pusat pergerakan di Kulon Progo khususnya, dan siapa tau kedepannya akan jadi agen gerakan di semua lini.

T: Ada hal lain yang ingin disampaikan atau saran bagi kawan-kawan lain yang ingin membangun ruang yang otonom di tempat mereka?

J: Keyakinan kita, semakin banyak kita berkawan maka semakin kuat kita. Dan kita selalu membuka diri untuk berjejaring. Kita juga masih banyak sekali kekurangan dsini. Dan saya sendiri sebagai warga yang berada disini tidak bisa melihat diri sendiri, artinya kita juga perlu kritikan dan masukan dari kawan-kawan diluar tentang bagaimana kita kedepannya, tapi tetap pada intinya selama hal tersebut tidak akan mengganggu perjuangan petani lahan pantai. Dan kalau bisa, dan sebenarnya ini harus. Bagi kawan-kawan yang sudah tau tentang keadaan dan kondisi petani disini, keadaan rumah bersama disini, mereka juga bertanggung jawab untuk mengkampanyekan kemanapun mereka pergi dan kemanapun mereka bicara dengan siapapun, mereka harus menyampaikan bahwa petani pesisir akan terus dan selalu berjuang melawan ketidakadilan di sepanjang pesisir pantai KP, dan kalau perlu di semua tempat. Kitapun juga siap bersolidaritas dimanapun.

No comments:

Post a Comment